Di kalangan masyarakat Sumatera Utara, terutama Medan, bahkan masyarakat Indonesia pada umumnya, ia dikenal sebagai penceramah agama, qariah, penyanyi qasidah, dan dosen. Bahkan, perempuan berusia 64 tahun ini termasuk perintis kelompok nasyid di wilayahnya. Sudah ratusan lagu dan kaset yang ia hasilkan.
Kegiatan yang digelutinya adalah berdakwah dan memenuhi undangan menyanyi. Selain itu, ia terus mengajar, terutama untuk kelas Taman Pembacaan Al Quran (TPA). Nur Asiah Jamil telah mengusahakan sebuah Yayasan Perguruan Al Quran bernama Nurul Asiah yang terletak di depan rumahnya.
Mengajar di Fakultas Ushuluddin IAIN Sumatera Utara diembannya sebagai dosen luar biasa, karena tugas pokoknya ada di Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumut. Jadi, beliau mempunyai banyak tugas rangkap baik sebagai qariah, artis qasidah, berceramah, dosen dan PNS. Selain itu, ia sering jadi juri Festival Nasyid dan Dewan Hakim MTQ tingkat Provinsi.
Menurutnya, dulu lagu-lagu qasidah itu disebut nasyid. Berbeda dengan qasidah, nasyid, hanya pakai rebana, sedangkan qasidah menggunakan hampir semua alat musik. Ketertarikannya akan jenis musik ini adalah ketika seorang sepupunya mengajak belajar nasyid. Sejak saat itu, ia pun rajin latihan. Kebetulan, guru di kursus nasyid itu rata-rata guru madrasah yang sering bermalam di surau milik ayahnya di kampung.
Nur Asiah Jamil termasuk salah seorang andalan di kelompok orkes El Suraya yang dipimpin oleh mendiang H. Ahmad Baqi. Maklum, saya satu-satunya penyanyi wanita. Selama sepuluh tahun bergabung di sana, kami sering diundang ke mana-mana. Baik di dalam maupun luar negeri.
Menurutnya, dulu lagu-lagu qasidah itu disebut nasyid. Berbeda dengan qasidah, nasyid, hanya pakai rebana, sedangkan qasidah menggunakan hampir semua alat musik. Ketertarikannya akan jenis musik ini adalah ketika seorang sepupunya mengajak belajar nasyid. Sejak saat itu, ia pun rajin latihan. Kebetulan, guru di kursus nasyid itu rata-rata guru madrasah yang sering bermalam di surau milik ayahnya di kampung.
Nur Asiah Jamil termasuk salah seorang andalan di kelompok orkes El Suraya yang dipimpin oleh mendiang H. Ahmad Baqi. Maklum, saya satu-satunya penyanyi wanita. Selama sepuluh tahun bergabung di sana, kami sering diundang ke mana-mana. Baik di dalam maupun luar negeri.
Umumnya lagu yang beliau bawakan setelah tidak lagi bergabung dengan El Surayya adalah hasil ciptaannya sendiri. Dia menyatakan bahwa waktu itu, penyanyi nasyid saja masih langka apalagi penciptanya. Mau tak mau, beliau harus menciptakan sendiri semua lagu yang dibawakan kelompok nasyidnya. Sampai sekarang sudah 500 lebih lagu ciptaannya dan umumnya sangat digandrungi sampai sekarang.
Itulah sekerlumit riwayat singkat tokoh ini.Dan inilah beberapa tembang lawas yang diciptakan dan dibawakan bersama kelompoknya.
Itulah sekerlumit riwayat singkat tokoh ini.Dan inilah beberapa tembang lawas yang diciptakan dan dibawakan bersama kelompoknya.
Terima kasih atas kehadiran Anda.